Rabu, 29 April 2015

Stress pada wanita


            Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979) menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri. Karenanya dikatakan bahwa stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.
            Dalam sebagian besar kasus, perempuan menderita stress berlebih karena mereka melaksanakan peran ganda pada saat yang sama, seperti mengelola pekerjaan, keluarga, keuangan, dll. Seperti disebutkan di atas, mengidentifikasi penyebab dan gejala stres dapat membantu dalam mencari jalan keluar . Setiap masalah yang berkaitan dengan kondisi berikut dapat menyebabkan stres pada wanita.
Penyebab gejala stres :
v  Masalah Pekerjaan
v  Masalah dalam hubungan
v  Masalah keuangan
v  Kesendirian
v  Masalah kesehatan
v  Kehamilan
v  Tekanan teman sebaya
v  Kematian orang dekat
v  Post menstrual syndrome

            Hal ini juga harus dicatat bahwa stres mengurangi kekebalan, yang dengan sendirinya dapat menyebabkan masalah lebih lanjut. Oleh karena itu, gangguan stres dan kesehatan membentuk lingkaran setan. Tidak semua gejala yang disebutkan di bawah ini terjadi pada semua wanita. Jumlah dan keparahan gejala bervariasi dari satu orang ke orang lainnya.
Gejala Fisik:
Ketegangan, sakit kepala dan menangis adalah gejala yang paling menonjol pada wanita. Frekuensi dan durasi sakit kepala bervariasi dari orang ke orang. Selain sakit kepala, gejala lainnya seperti sakit punggung atau kram perut. Gejala utama lainnya adalah insomnia, yaitu kurang tidur. Jika seorang wanita menderita stres berlebih, dia tidak bisa tidur dengan baik di malam hari. Hal ini bahkan dapat terjadi selama beberapa malam yang akibatnya menghasilkan sakit kepala parah dan lekas marah. Mungkin juga menderita siklus bulanan tidak teratur, tekanan darah tinggi, sakit maag, migrain, rambut rontok, penyakit kulit, dan lain-lain, karena stres.
Gejala stres lainnya pada wanita adalah diare, sesak di dada, kesulitan bernafas dan kehilangan minat seksual. Terkadang, gejala-gejala tersebut memiliki hasil yang lebih dalam pada kesehatan dan pikiran seorang wanita. Dia mungkin memiliki pikiran yang konstan tentang kematian, mengembangkan kecenderungan bunuh diri, mulai merokok atau meminum alkohol atau bahkan obat-obatan. Penyakit kulit, ruam, berat badan turun juga dapat menjadi reaksi yang disebabkan karena stres pada wanita.
Gejala Perilaku:
Pemarah merupakan salah satu tanda-tanda perilaku yang paling umum dari stress. Siksaan ini sering diikuti dengan gejala emosional dan perilaku lainnya seperti kemarahan, perubahan suasana hati dan menangis. Khawatir, kesulitan dalam konsentrasi, frustrasi, dll, juga dialami ketika seorang wanita berada di bawah tegangan konstan. Gejala-gejala ini dapat menyebabkan reaksi negatif seperti kecurigaan, sering marah, pelupa, rendah diri dan depresi. Kehilangan nafsu makan, atau makanan berlebih juga merupakan tanda-tanda stres.

Analisis :
            Seorang wanita yang memiliki peran ganda cenderung mengalami stres lebih tinggi, dari hanya memiliki peran untuk melahirkan anak dan mengurus rumah tangga, pada saat yang sama wanita memiliki peran lain dimana wanita dapat berkarir. Para wanita yang bekerja mengalami stres lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena pada saat wanita bekerja mengalami konflik peran sebagai wanita karir sekaligus ibu rumah tangga. Stress yang dimaksud disini adalah stres yang menyebabkan ketegangan atau penderitaan psikis hingga menimbulkan kecemasan.

Sumber :
o   Thomas Nelson, Living Above Worry and Stress

o   Kristina Orth-Gomér, Psychosocial Stress and Cardiovascular Disease in Women

-   Nova., Dwi Ispriyanti, 2012. Analisis tingkat stress wanita karir dalam peran gandanya dengan regresi logistik ordinal. Jurnal Psikologi. 5, 37-47.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar