Stress
adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk
ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat
membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya,
stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress
disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut
strain.
Menurut Robbins (2001) stress juga
dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang
dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut
terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan
dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi
keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun
dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Menurut Woolfolk dan Richardson (1979)
menyatakan bahwa adanya system kognitif, apresiasi stress menyebabkan segala
peristiwa yang terjadi disekitar kita akan dihayati sebagai suatu stress
berdasarkan arti atau interprestasi yang kita berikan terhadap peristiwa
tersebut, dan bukan karena peristiwa itu sendiri. Karenanya dikatakan bahwa
stress adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya
ketidaksenangan yang menggerakkan, menyiagakan atau mambuat aktif organisme.
Dalam
sebagian besar kasus, perempuan menderita stress berlebih karena mereka
melaksanakan peran ganda pada saat yang sama, seperti mengelola pekerjaan,
keluarga, keuangan, dll. Seperti disebutkan di atas, mengidentifikasi penyebab
dan gejala stres dapat membantu dalam mencari jalan keluar . Setiap masalah
yang berkaitan dengan kondisi berikut dapat menyebabkan stres pada wanita.
Penyebab gejala stres :
v Masalah Pekerjaan
v Masalah dalam hubungan
v Masalah keuangan
v Kesendirian
v Masalah kesehatan
v Kehamilan
v Tekanan teman sebaya
v Kematian orang dekat
v Post menstrual syndrome
Hal
ini juga harus dicatat bahwa stres mengurangi kekebalan, yang dengan sendirinya
dapat menyebabkan masalah lebih lanjut. Oleh karena itu, gangguan stres dan
kesehatan membentuk lingkaran setan. Tidak semua gejala yang disebutkan di
bawah ini terjadi pada semua wanita. Jumlah dan keparahan gejala bervariasi
dari satu orang ke orang lainnya.
Gejala Fisik:
Ketegangan, sakit kepala dan menangis
adalah gejala yang paling menonjol pada wanita. Frekuensi dan durasi sakit
kepala bervariasi dari orang ke orang. Selain sakit kepala, gejala lainnya
seperti sakit punggung atau kram perut. Gejala utama lainnya adalah insomnia,
yaitu kurang tidur. Jika seorang wanita menderita stres berlebih, dia tidak
bisa tidur dengan baik di malam hari. Hal ini bahkan dapat terjadi selama
beberapa malam yang akibatnya menghasilkan sakit kepala parah dan lekas marah.
Mungkin juga menderita siklus bulanan tidak teratur, tekanan darah tinggi,
sakit maag, migrain, rambut rontok, penyakit kulit, dan lain-lain, karena
stres.
Gejala stres lainnya pada wanita adalah
diare, sesak di dada, kesulitan bernafas dan kehilangan minat seksual.
Terkadang, gejala-gejala tersebut memiliki hasil yang lebih dalam pada
kesehatan dan pikiran seorang wanita. Dia mungkin memiliki pikiran yang konstan
tentang kematian, mengembangkan kecenderungan bunuh diri, mulai merokok atau
meminum alkohol atau bahkan obat-obatan. Penyakit kulit, ruam, berat badan
turun juga dapat menjadi reaksi yang disebabkan karena stres pada wanita.
Gejala Perilaku:
Pemarah merupakan salah satu
tanda-tanda perilaku yang paling umum dari stress. Siksaan ini sering diikuti
dengan gejala emosional dan perilaku lainnya seperti kemarahan, perubahan
suasana hati dan menangis. Khawatir, kesulitan dalam konsentrasi, frustrasi,
dll, juga dialami ketika seorang wanita berada di bawah tegangan konstan.
Gejala-gejala ini dapat menyebabkan reaksi negatif seperti kecurigaan, sering
marah, pelupa, rendah diri dan depresi. Kehilangan nafsu makan, atau makanan
berlebih juga merupakan tanda-tanda stres.
Analisis
:
Seorang
wanita yang memiliki peran ganda cenderung mengalami stres lebih tinggi, dari
hanya memiliki peran untuk melahirkan anak dan mengurus rumah tangga, pada saat
yang sama wanita memiliki peran lain dimana wanita dapat berkarir. Para wanita
yang bekerja mengalami stres lebih tinggi dibandingkan pria. Hal ini disebabkan
karena pada saat wanita bekerja mengalami konflik peran sebagai wanita karir
sekaligus ibu rumah tangga. Stress yang dimaksud disini adalah stres yang
menyebabkan ketegangan atau penderitaan psikis hingga menimbulkan kecemasan.
Sumber :
o
Thomas Nelson, Living Above Worry and Stress
o
Kristina Orth-Gomér, Psychosocial Stress and Cardiovascular Disease in Women
- Nova., Dwi Ispriyanti, 2012. Analisis tingkat stress wanita karir dalam peran gandanya dengan regresi logistik ordinal. Jurnal Psikologi. 5, 37-47.
- Nova., Dwi Ispriyanti, 2012. Analisis tingkat stress wanita karir dalam peran gandanya dengan regresi logistik ordinal. Jurnal Psikologi. 5, 37-47.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar